BahanBaku. Besi merupakan material alami yang terbuat dari unsur Fe (Ferrum) lalu diolah sedemikian rupa menjadi besi kasar hingga besi tuang. Sedangkan baja adalah material buatan yang terbuat dari paduan besi dan berbagai unsur lain, seperti karbon, fosfor, sulfur, serta sebagian kecil aluminium, nitrogen, dan, oksigen. Kekuatan dan kekokohan. ANALISISPERBANDINGAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT DENGAN BENTANG 12 METER YANG MENGGUNAKAN SRPMK DENGAN DUAL SYSTEM Beton dan Beton Bertulang 25 2.7.2. Baja 25 .Perencanaan Elemen Lentur 28 2.7.2.2.Perencanaan Struktur Untuk Geser 29 2.8. Teori Gempa 30 2.8.1. Mekanisme Gempa Bumi 31 Pendahuluan Perkembangan Ilmu Teknik Sipil dalam Perkuatan dan Struktur; Metode dan Material Perbaikan โ€“ Keretakan โ€“ Spalling. Metode dan Material Perkuatan โ€“ Memperpendek Bentang Struktur dengan Konstruksi Beton / Konstruksi Baja โ€“ Perbesaran Dimensi Konstruksi Beton โ€“ Penambahan Plat Baja โ€“ External pre-stressing. Prosesdesain struktur suatu bangunan adalah merencanakan bangunan yang kuat dan stabil serta biaya yang optimum. Biaya optimum dapat diperoleh dengan mengestimasi biaya dalam Dengankekurangan-kekurangan yang dirasakan pada struktur beton bertulang seperti diuraikan diatas, timbullah gagasan untuk menggunakan kombinasi-kombinasi bahan beton secara lain, yaitu dengan memberikan pratekanan pada beton melalui kabel baja (tendon) yang ditarik atau biasa disebut beton pratekan.Beton pratekan pertama kali ditemukan oleh utxr6n. Recently, a structure that is generally applied to the construction of multi-storey buildings is reinforced concrete structure. Structural steel is rarely used nowadays, yet in fact, the steel structures are still able to compete with reinforced concrete structures. Therefore, this study aims to determine the exact profile dimensions and the comparison of material prices between steel structures and reinforced concrete structures for columns and beams in redesigning H Building of Dr. Soetomo University, Surabaya. The WF profile steel will be used in this redesigning project. The structure is modeled using AutoCAD, and then imported into SAP2000 software. Modeling structure consists of columns, primary beams and secondary beams. The loads reviewed from the design are dead load, live load, wind load and seismic load. From the results of design review obtained, the overall strength of structure rearrangement is safe and it is obtained the beam profile dimensions of B1 WF 600x200x12x20, B2 WF 400x300x9x14 profile, B3 WF 400x300x9x14 profile, B4 WF 350x200x8x12 profile, and B5 WF 175x125x profile, K1 WF 400x400x18x28 column profile, and K2 WF 400x400x21x21 column profile. The use of steel structures as a substitute for reinforced concrete structures for columns and beams in the building is a way more expensive with the percentage of steel structure more expensive than reinforced concrete structure. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 79 Kajian Desain Struktur Beton Bertulang Dengan Struktur Baja Studi Kasus Pada Pembangunan Gedung H Unitomo Inggrid Loiza Tael Batak1, Safrin Zuraidah2, K. Budi Hastono3 1Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jl. Semolowaru 84 surabaya, 60118 Email inggridloiza97 2Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jl. Semolowaru 84 surabaya, 60118 Email safrini 3Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jl. Semolowaru 84 surabaya, 60118 Email budihastono Abstract Recently, a structure that is generally applied to the construction of multi-storey buildings is reinforced concrete structure. Structural steel is rarely used nowadays, yet in fact, the steel structures are still able to compete with reinforced concrete structures. Therefore, this study aims to determine the exact profile dimensions and the comparison of material prices between steel structures and reinforced concrete structures for columns and beams in redesigning H Building of Dr. Soetomo University, Surabaya. The WF profile steel will be used in this redesigning project. The structure is modeled using AutoCAD, and then imported into SAP2000 software. Modeling structure consists of columns, primary beams and secondary beams. The loads reviewed from the design are dead load, live load, wind load and seismic load. From the results of design review obtained, the overall strength of structure rearrangement is safe and it is obtained the beam profile dimensions of B1 WF 600x200x12x20, B2 WF 400x300x9x14 profile, B3 WF 400x300x9x14 profile, B4 WF 350x200x8x12 profile, and B5 WF 175x125x profile, K1 WF 400x400x18x28 column profile, and K2 WF 400x400x21x21 column profile. The use of steel structures as a substitute for reinforced concrete structures for columns and beams in the building is a way more expensive with the percentage of steel structure more expensive than reinforced concrete structure. Keywords profile dimensions, price comparison of steel-concrete materials, WF profile, design review, steel structures. Abstrak Umumnya struktur yang sering diterapkan pada pembangunan gedung bertingkat adalah struktur beton bertulang. Jarang sekali menggunakan struktur baja. Padahal struktur baja dinilai masih dapat bersaing dengan struktur beton berulang. Maka, tujuan da ri tugas akhir ini adalah untuk mengetahui dimensi profil yang tepat serta perbandingan harga bahan antara struktur baja dan struktur bertulang untuk kolom dan balok pada perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya. Perancangan ulang bangunan ini menggunakan baja profil WF. Struktur dimodelkan dengan menggunakan AutoCAD lalu di import menuju software SAP2000. Permodelan Struktur terdiri atas kolom, balok induk dan balok anak. Beban yang ditinjau dari perancangan tersebut adalah beban mati,beban hidup, beban angin dan beban gempa. Dari hasil review desain didapatkan dari segi kekuatan keseluruhan perancanagan ulang struktur aman dan didapatkan dimensi profil balok B1 WF 600x200x12x20, Profil B2 WF 400x300x9x14, Profil B3 WF 400x300x9x14, Profil B4 WF 350x200x8x12, dan Profil B5 WF 175x125x 5,5x8,Profil Kolom K1 WF 400x400x18x28,profil Kolom K2 WF 400x400x21x21. Penggunaan struktur baja sebagai penganti struktur beton bertulang untuk kolom dan balok pada gedung tersebut lebih mahal dengan presentase struktur baja 149,13% dari struktur beton. Kata kunci dimensi profil, perbandingan harga bahan baja-beton, profil WF, review desain, struktur baja. PENDAHULUAN Dalam era modern ini, di Indonesia telah banyak melakukan pembangunan struktur. Bangunan struktur yang sering dibangun adalah gedung perkuliahan, hotel, apartement, dll. Umumnya Struktur yang sering diterapkan pada bangunan gedung bertingkat adalah struktur beton bertulang. Sedikit yang menggunakan struktur baja. Portal yang menggunakan material baja dinilai masih bisa bersaing dengan portal beton, apabila dibangun pada konstruksi gedung empat lantai. Mengingat material baja memiliki keunggulan dibandingkan beton yaitu dalam hal kuat tarik,berat, dan alat bantu penunjang pemasangan struktur baja lebih sederhana sehingga mempercepat proses pengerjaan dan dapat menghemat biaya pengadaan barang dan waktu. Meskipun pada dasarnya kedua material tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Gedung H Universitas Dr. Soetomo Surabaya adalah salah satu gedung bertingkat yang memiliki jumlah empat lantai dan dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang. Gedung ini tentunya masih memungkinkan untuk lebih efisien dan efektif jika dibangun dengan menggunakan struktur urain diatas maka perlu dilakukan perencanaan ulang bangunan Gedung H Unitomo Surabaya menggunakan Struktur baja dengan dimensi profil baja yang tepat serta perbandingan harga bahan Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 80 antara struktur baja dan struktur beton bertulang untuk kolom dan balok pada tersebut. METODE PENELITIAN Umum Metodologi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Pengumpulan data Data-data yang diperlukan dalam perencanaan adalah Data Umum bangunan Nama Gedung Gedung H Universitas Dr. Soetomo Surabaya Fungsi Gedung kuliah Lokasi > 5 km dari pantai Jumlah Lantai 4 Lantai Tinggi Gedung 20,118 m Struktur Utama Beton Bertulang Data Modifikasi Nama Gedung Gedung H Universitas Dr. Soetomo Surabaya Fungsi Gedung kuliah Lokasi > 5 km dari pantai Jumlah Lantai 4 Lantai Tinggi Gedung 20,118 m Struktur Utama Struktur Baja Data Bahan Mutu beton K-300 Mutu Baja BJ 37 Menentukan metode dan Preliminary design Perencanaan struktur balok ๎œผ๎Œ=๎œฏ๎‘ /๎—Ž.๎‚๎• 1 Dari nilai ini akan didapat rencana awal dimensi balok Pembebanan Perencanaan pembebanan pada struktur ini berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung PPIUG 1983 dan SNI 03-1726-2002. Pembebanan tersebut antara lain Beban mati Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian-penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung tersebut PPIUG 1983 Pasal Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan dalam pembebanan lantai dan atap tersebut PPIUG 1983 Pasal Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara PPIUG 1983. Beban Gempa semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa tersebut Analisis struktur dengan SAP2000 Untuk mengetahui besarnya nilai joint displacement, momen, gaya geser, dan gaya tekan atau gaya tarik pada struktur portal terhadap beban-beban yang bekerja beban luar dan beban gravitasi. Pemilihan profil baja untuk elemen utama struktur balok, balok anak dan kolom Kontrol profil baja terhadap momen, gaya geser, dan gaya tekan atau gaya tarik ysng diperoleh dari hasil pemodelan struktur dengan bantuan program komputer SAP 2000 Perhitungan Volume Beton dan Berat Baja Perhitungan harga material beton dan baja Harga beton diperoleh dengan mengalikan volume beton dengan harga per 1 m3 . Dan harga baja diperoleh dengan mengalikan volume baja dengan harga per 1 kg .Didapatkan presentase beda harga dengan cara ๎‚Š๎‚ƒ๎‚”๎‚‰๎‚ƒ๎€ƒ๎‚„๎‚ƒ๎‚Œ๎‚ƒ๎ต† ๎‚Š๎‚ƒ๎‚”๎‚‰๎‚ƒ๎€ƒ๎‚„๎‚‡๎‚–๎‚‘๎‚๎‚Š๎‚ƒ๎‚”๎‚‰๎‚ƒ๎€ƒ๎‚„๎‚‡๎‚–๎‚‘๎‚ ๎€ƒ๎‚š๎€ƒ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎Žจ Tahap pengambilan kesimpulan. Pada tahap ini, dengan berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dibuat suatu kesimpulan yang sesuai dengan tujuan penelitian. Diagram Alir Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 81 Gambar 1 Diagram alir penelitian PEMBAHASAN Perencanaan gording Perhitungan jarak gording Sudut atap = 350 Panjang lereng atap +overstek Bโ€™ = 8,076 m Banyak gording di lapangan pada ยฝ bentang KK = 8 Jumlah bentang gording di lapangan pada ยฝ KK n = 7 Jarak maksimum gording = 1,5 m Jarak gording = ๎ญ†๏‡ฒ๎€ƒ๎ญฌ = ๎ฌผ๎‡ก๎ฌด๎ฌป๎ฌบ๎ฌป = 1,15 m ~ 1,2 m di lapangan Jarak gording = 1,2 m Tc C = ๎ฎบ๎ฏฅ๎ฏ Faktor keutamaan gedung I = 1,0 Untuk bangunan umum Dengan sistem SRPMB ๎Ÿค๎‰ = 2,7 f = 2,8 ๎œด๎‰ = 4,5 Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 86 Besar beban geser nominal static equivalen V V = ๎กฏ๎ตˆ๎กต๎กพ๎ตˆ๎ขƒ๎ขš Tabel 7 Distribusi Beban Gempa Sumber Hasil Perhitungan,2018 Perhitungan Struktur Tabel 8 Kontrol Profil Sumber Hasil Perhitungan,2018 Perbandingan Harga Material Beton dan Baja Pada Balok Dan Kolom Tabel 9 Harga Material Baja Sumber Hasil Perhitungan,2018 Tabel 10 Harga material betonSumber Hasil Perhitungan,2018 Analisis Harga Material Baja Dengan Beton Pada Balok Dan Kolom Dari hasil perancangan tersebut selanjutnya menghitung beda harga antara beton dengan baja. Harga beton diperoleh dengan mengalikan volume beton dengan harga per 1 m3 . Dan harga baja diperoleh dengan mengalikan volume baja dengan harga per 1 kg. Didapatkan presentase beda harga dengan cara ๎‚Š๎‚ƒ๎‚”๎‚‰๎‚ƒ๎€ƒ๎‚„๎‚ƒ๎‚Œ๎‚ƒ๎ต† ๎‚Š๎‚ƒ๎‚”๎‚‰๎‚ƒ๎€ƒ๎‚„๎‚‡๎‚–๎‚‘๎‚๎‚Š๎‚ƒ๎‚”๎‚‰๎‚ƒ๎€ƒ๎‚„๎‚‡๎‚–๎‚‘๎‚ ๎€ƒ๎‚š๎€ƒ๎ณ๎ฒ๎ฒ๎Žจ Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 87 Tabel 11 Beda Harga Material Beton Dan Baja Sumber Hasil Perhitungan,2018 Berikut diagram presentase beda harga beton dengan baja Gambar 6 Beda Harga Struktur Beton dan Struktur Baja Pada BalokGambar 7 Beda Harga Struktur Beton Dan Struktur Baja Pada Kolom Dari keseluruhan perhitungan biaya, harga material beton lebih murah dibandingkan harga material baja belum dihitung harga bahan persatuan pekerjaan dan waktu pengerjaan masing-masing pekerjaan pada pembangunan Gedung H universitas Surabaya. Jika dilihat dari waktu, pelaksanaan konstruksi beton relatif lebih panjang, mulai dari pembuatan perancah, bekisting, pemberian tulangan, pengecoran dan perawatan beton memerlukan waktu yang cukup panjang sampai umur beton yang cukup untuk didapat dilakukan pembongkaran. Sedangkan waktu pelaksaan konstruksi baja lebih cepat dan alat bantu penunjang pemasangan struktur baja lebih sederhana, sehingga biaya konstruksinya dapat ditekan. KESIMPULAN Dari hasil analisa dan perhitungan pada tugas akhir ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut Profil baja yang digunakan untuk komponen balok dalam perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya diantaranya adalah Profil B1 WF 600x200x12x20, Profil B2 WF 400x300x9x14, Profil B3 WF 400x300x9x14, Profil B4 WF 350x200x8x12, dan Profil B5 WF 175x125x 5,5x8. Profil baja yang digunakan untuk komponen kolom dalam perancangan ulang gedung H Universitas Surabaya, profil yang digunakan diantaranya adalah profil K1 WF 400x400x18x28,profil K2 WF 400x400x21x21 Penggunaan struktur baja sebagai pengganti struktur beton bertulang untuk kolom dan balok pada gedung tersebut lebih harga beton bertulang dan baja pada gedung H universitas Dr. Soetomo Surabaya adalah untuk beton bertulang dan baja Rp Berdasarkan hasil penelitian, saran yang perlu dikembangkan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan studi yang lebih mendalam dengan menghitung biaya persatuan pekerjaan dan manajemen waktu atau penjadwalan. Sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan perencanaan yaitu kuat, ekonomi, dan tepat waktu dalam pelaksanaannya. DAFTAR PUSTAKA Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung. Jakarta Badan Standarisasi Nasional. Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung .Surabaya Badan Standarisasi Nasional. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 2002. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana Wilayah. Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Futariani, Yovi 2013. Kajian Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNY. Yogyakarta. Gunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. YogyakartaKanisius. HSPK 2018 Kota Surabaya Rp0Rp1,000,000Rp2,000,000Rp3,000,000Rp4,000,000Rp5,000,000Rp6,000,000B1 B1 B2 B3 B4 B5HARGA BETONBAJARp0Rp2,000,000Rp4,000,000Rp6,000,000Rp8,000,000K1 K2BETONBAJA Ge-STRAM Jurnal Perencanaan dan Rekayasa Sipil ISSN 2615-7195 E Volume 02, Nomor 02, September 2019 88 Trijadir, Muhammad 2015.Perancangan Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 17292015. Yogyakarta. Purwanto,Herubroto. 2016. Struktur Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Purwanto,Herubroto dan Safrin Zuraidah. 2016. Struktur Baja 2. Surabaya Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Vls, dan Gideon Kusuma.1993. Grafik Dan Tabel Perhitungan Beton Bertulang Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03. Jakarta Erlangga. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan GedungNasional Badan StandarisasiBadan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Badan Standarisasi 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana WilayahDepartemen Permukiman Dan PrasaranaWilayahDepartemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. 2002. SNI 1726-2002 Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Banguan Gedung. Bandung Departemen Permukinman Dan Prasarana Wilayah. Direktorat Penyelidikan Masalah Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNYYovi FutarianiFutariani, Yovi 2013. Kajian Struktur Baja Sebagai Alternatif Desain Beton Bertulang Studi Kasus Pada Gedung LPTK FT UNY. Profil Konstruksi BajaRudy GunawanGunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 1729Muhammad TrijadirTrijadir, Muhammad 2015.Perancangan Ulang Struktur Beton Bertulang Gedung 5 Menjadi Struktur Rangka Baja Menggunakan SNI 17292015. Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas DrHerubroto PurwantoPurwanto,Herubroto. 2016. Struktur Baja 1. Surabaya Fakultas Teknik Universitas GunawanGunawan, Rudy. Tabel Profil Konstruksi Baja. YogyakartaKanisius. HSPK 2018 Kota Surabaya Rp0 Rp1,000,000 p class="11daftarpustaka"> Salah satu permasalahan paling utama dalam pengoptimalisasi desain struktur bangunan adalah pemilihan jenis material struktur dan pemilihan dimensi profil eelemen desain struktur, perlu dialkukan analisis untuk meminimalisasi biaya yang dikeluarkan oleh pemilik bangunan.. Umumnya digunakan material beton bertulang sebagai bahan utama, namun pada penelitian ini akan dikaji material baja sebagai bahan utama dan dilakukan perbandingan terhadap kedua material tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan dalam perencanaan untuk memperoleh pembiayaan yang paling optimal dan efisien dengan kekuatan struktur yang sama. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode elemen hingga dengan bantuan program SAP 2000. Hasil penelitian yang diperoleh berupa dimensi profil baja dan beton yang telah sesuai dengan batas kekuatan dan stabilitas struktur serta biaya dari masing masing elemen struktur tersebut. Terdapat perbedaan biaya yang cukup signifikan antara struktur beton bertulang dan struktur baja .Hal ini disebabkan karena berat sendiri material material baja lebih berat dari beton serta harga satuan struktur baja lebih mahal dari struktur beton. Pada kajian ini harga baja pada elemen kolom terpaut lebih mahal dari elemen beton bertulang. Sedangkan pada elemen balok terdapat selisih lebih mahal struktur baja dibandingkan struktur beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi jumlah biaya dan penggunaan waktu yang telah digunakan pada proyek Peningkatan Jalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa konsep nilai hasil earned value analysis mengkaji kecenderungan varian jadwal dan varian biaya pada suatu periode selama proyek berlangsung. Dengan melakukan studi dengan earned value ini dilakukan evaluasi penyelesaian proyek dengan BCWP sebesar Rp. 864,310, BCWS sebesar Rp. 393,436, dan ACWP sebesar Rp. 591,235, Ditinjau dari varian biaya CV > 0 dengan Indeks kinerja biaya CPI > 1 sehingga diperoleh biaya penyelesaian proyek EAC sebesar 68% dari anggaran rencana yaitu sebesar Rp. 2,037,182, Sedangkan dari aspek jadwal proyek mengalami pengurangan waktu sebesar 47% atau dari rencana 16 minggu menjadi 9,45 minggu sebagaimana ditunjukkan nilai SPI > 1. Perencanaan proyek adalah salah satu unsur penting dalam m anajemen proyek . Perencanaan yang baik akan meningkatkan pencapaian sasaran proyek yaitu mendapatkan hasil dalam hal ini bangunan yang berkualitas, dengan biaya yang optimal dan dalam waktu yang ditetapkan serta menghindari resiko negatif baik bagi lingkungan maupun manusia. Aspek waktu dan biaya adalah dua aspek yang saling berkait. Seringkali waktu mempengaruhi biaya proyek namun sebaliknya tidak jarang biaya juga dapat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Oleh karena itu para peneliti, akademisi dan praktisi memberi perhatian lebih terhadap dua aspek ini. Dalam penelitian ini optimalisasi biaya dan waktu penyelesaian proyek mengambil studi kasus pada proyek pembangunan SDN3 Dewantara . Inventarisasi kegiatan didasarkan pada data yang dihimpun dari dokumen kontrak termasuk didalamnya rencana anggaran biaya RAB, gambar kerja, dan spesifikasi teknis. Optimalisasi dilakukan melalui perubahan metoda kerja dengan membuat beberapa alternatif. Selanjutnya maisng-masing alternatif tersebut diformulasikan dalam network dan dilakukan perhitungan waktu penyelesaian pekerjaannya dengan bantuan software microsoft project. Data yang diinput adalah data jenis pekerjaan, konstrain antar pekerjaan untuk menyusun networknya selanjutnya data durasi pekerjaan. Data durasi pekerjaan mengacu pada koefisien SNI dengan menjadikan variabel jumlah tenaga kerja sebagai variabel terikat dan variabel durasi sebagai variabel bebas. Selanjutnya hasil yang diperoleh dari software diolah dan dianalisa. Hasil perhitungan menunjukkan adanya penghematan waktu dibandingkan rencana awal yaitu selama 10 hari untuk alternatif 1 dan 21 hari untuk alternatif 2 dengan biaya pelaksanaan pekerjaan tetap sebesar Rp. 6 . , 66.

perbandingan struktur baja dan struktur beton